Virus patogen serangga


















Musuh alam biasanya mengurangi jumlah populasi serangga, inang atau pemangsa, dengan memakan individu serangga. Untuk beberapa spesies, musuh alami merupakan kekuatan utama yang mengatur dinamika populasi serangga, sehingga penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana musuh alami dapat mempengaruhi populasi serangga untuk mengestimasi pengaruhnya.

Untuk menjelaskan kepadatan populasi serangga dan memprediksi terjadinya outbreaks. Dalam pest management program, kita perlu memahami musuh alami untuk memanipulasinya di lapangan sebagai pengendali hama. Pengendalian hayati biological control adalah taktik pengendalian hama yang melibatkan manipulasi musuh alami hama yang menguntungkan untuk memperoleh pengurangan jumlah populasi dan status hama di lapangan.

Biological control berbeda dengan natural control, natural control dalam prakteknya melibatkan agen lain selain musuh alami, misalnya cuaca atau makanan.

Serangga yang akan mati akan naik ke atas tanaman dimana mereka mati dan. Jutaan polyhedra yang terkandung pada cairan tubuh serangga yang mati dan pecah akan jatuh ke bawah dalam feeding zone daun, sisa-sisa daun yang mungkin akan termakan oleh ulat sehat yang lain. Mekanisme Serangan Salah satu virus serangga yang bersifat pathogen terhadap H.

Virus ini menyerang larva H. Pada penelitian Miranti, et al. Selain membunuh, virus tersebut diduga mempengaruhi sifat fisiologis serangga yang diinfeksi. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian tentang aspek fisiologis dari larva H.

Informasi ini sangat penting sebagai acuan penggunaan HaNPV sebagai agensia hayati. Larva yang terinfeksi HaNPV mengalami perubahan warna integumen menjadi lebih gelap, bergerak lebih lambat dan akan bergerak menuju arah sinar matahari. Pada tahap akhir infeksi virus, hasil replikasi dari virus akan membentuk polihedra dan menyebabkan sel-sel tubuh larva menjadi lisis.

Larva terinfeksi akan mati dalam keadaan tergantung pada kaki belakang yang menempel pada ranting tanaman membentuk huruf V terbalik. Saat integumen larva robek, maka cairan hemolimf yang banyak mengandung polihedra akan tersebar di alam Kirkpatrick, et al.

Karena hujan dan angin mudah membawa Nuclear Polyhedrosis Virus NPV dari tempat ke tempat lain, kemungkinan bahwa setiap sebidang tanah dan badan air berisi beberapa partikel virus.

Bahkan, partikel Nuclear Polyhedrosis Virus NPV Sangat banyak kegunaan, bersama dengan hasil tes yang dilakukan, dapat dianggap baik langsung dan tidak langsung bukti untuk keselamatan agen ini. Hal ini dilakukan agar pengendalian serangga H. Tetapi penggunaanya terhambat oleh sulitnya produksi virus ini dengan menggunakan larva Helicoverpa armigera. Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa HaNPV juga dapat dengan baik diproduksi dengan menggunakan larva Spodoptera litura. Sign Up. Upcoming SlideShare.

Embed Size px. Start on. Show related SlideShares at end. WordPress Shortcode. Share Email. Top clipped slide.

Download Now Download Download to read offline. Josua Sitorus Follow. Professional Planter Perkebunan. Jamur dan bakteri entomopatogen ppt. Jamur dan bakteri Entomopatogen ppt. Enzym Toxicity Tanaman. Sistem Sirkulasi Serangga. Theories Of Host Plant Selection. Related Books Free with a 30 day trial from Scribd. Dry: A Memoir Augusten Burroughs. Related Audiobooks Free with a 30 day trial from Scribd.

Empath Up! Views Total views. Actions Shares. No notes for slide. Ukuran serangga relatif kecil dan pertama kali sukses berkolonisasi di bumi. Serangga disebut pula Insecta, dibaca "insekta" adalah kelompok utama dari hewan beruas Arthropoda yang bertungkai enam tiga pasang ; karena itulah mereka disebut pula Hexapoda dari bahasa Yunani yang berarti "berkaki enam". Sebagai organisme yang paling banyak jumlahnya di bumi, tidaklah mengherankan bahwa serangga dapat ditemukan di hamper semua bagian bumi, bahkan di tempat yang semula diperkirakan tidak ada serangga yaitu salju di benua antartika, mata air panas di Amerika ternyata serangga juga masih dapat ditemukan, dan hanya satu tempat dimana serangga tidak dapat ditemukan yaitu air laut.

Gambar 1. Contoh berbagai macam jenis serangga Melihat jumlahnya yang sangat banyak dan ada di mana-mana, jadi sudah layak serangga sangat berperan bagi ekosistem dan bagi keberadaan manusia di bumi.

Di Indonesia, penyakit — penyakit yang ditularkan melalui serangga merupakan penyakit endemis pada daerah tertentu, seperti Demam Berdarah Dengue DBD , malaria, kaki gajah, Chikungunya yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Disamping itu, ada penyakit saluran pencernaan seperti dysentery, cholera, typhoid fever dan paratyphoid yang ditularkan secara mekanis oleh lalat rumah. Arthropoda mempunyai 4 tanda morfologi yang jelas, yaitu: 1. Badan beruas-ruas 2. Umbai-umabi yang juga beruas-ruas 3.

Eksoskelet, dan 4. Bentuk badan simetris bilateral Selama pertumbuhannya serangga mengalami perubahan bentuk yang disebut metamorfosis. Antara tingkat muda dan dewasa terdapat perbedaan morfologi yang jelas, disertai perbedaan biologi tempat hidup dan makanan. Menurut besarnya peran dalam ilmu kedokteran, arthropoda dikelompokkan sebagai berikut: 1. Arthropoda yang menularkan penyakit vektor dan hospes perantara 2.

Arthropoda yang menyebabkan penyakit parasit 3. Arthropoda yang menimbulkan kelainan karna toksis yang dikeluarkan 4. Arthropoda yang menyebabkan alergi 5. Arthropoda yang menyebabkan entomofobia. Berikut jenis dan klasifikasi vektor yang dapat menularkan penyakit dari Arthropoda yang dibagi menjadi 4 kelas : 1. Kelas crustacea berkaki 10 : misalnya udang 2. Kelas Myriapoda : misalnya binatang berkaki seribu 3. Kelas Arachinodea berkaki 8 : misalnya Tungau 4. Kelas hexapoda berkaki 6 : misalnya nyamuk.

Semua jenis musuh alami membantu petani mengendalikan hama dan penyakit. Karena itu, musuh alami jangan dibunuh atau dimusnahkan. Langkah pertama dalam hal melestarikan musuh alami adalah: jangan menggunakan pestisida kimia! Langkah kedua: menjaga berbagai jenis tanaman, terutama tanaman berbunga, di kebun atau sekitar kebun.

Jika terdapat bermacam- macam tanaman di kebun, biasanya jumlah musuh alami yang berada di kebun juga lebih banyak. Langkah ketiga: mengusahakan lingkungan yang sesuai untuk kehidupan musuh alami tersebut konservasi. Pengertian Parasitoid Parasitoid ialah organisme yang menghabiskan sebagian besar riwayat hidupnya dengan bergantung pada atas di organisme inang tunggal yang akhirnya membunuh dan sering mengambil makanan dalam proses itu.

Kemudian parasitoid mirip dengan parasit khusus kecuali dalam nasib inang tertentu. Dalam hubungan parasit khusus, parasit dan inang hidup berdampingan tanpa kerusakan mematikan pada inang. Khasnya, parasit mengambil cukup bahan makanan untuk tumbuh tanpa mencegah inang berkembang biak. Dalam hubungan parasitoid, inang dibunuh, normalnya sebelum melahirkan keturunan. Bila diperlakukan sebagi bentuk parasitisme, istilah nekrotrof kadang-kadang digunakan, meski jarang.

Jenis hubungan ini nampaknya hanya terjadi pada organisme yang memiliki tingkat reproduksi yang cepat, seperti serangga, atau tungau jarang. Parasitoid juga sering berkembang bersama dengan inangnya. Banyak biolog yang menggunakan istilah parasitoid untuk hanya merujuk pada serangga dengan jenis riwayat hidup seperti ini, namun beberapa orang berpendapat istilah ini mesti digunakan lebih luas untuk mencakup nematoda parasit, kumbang penggerek benih, bakteri dan virus tertentu mis.

Jenis-jenis parasitoid Parasitoid idiobion adalah parasit yang mencegah pertumbuhan inang setelah parasitisasi awal, dan khususnya ini melibatkan tahapan hidup inang yang tak bergerak mis, telur atau kepompong , dan hampir tanpa pengecualian mereka tinggal di luar inang.

Parasitoid koinobion memugkinkan inang terus berkembang dan sering tak membunuh atau mengambil makanan dari inang hingga menjadi kepompong ataupun dewasa; yang kemudian khasnya melibatkan hidup dalam inang bergerak. Koinobion dapat dibagi lagi menjadi endoparasitoid, yang tumbuh dalam mangsanya, dan ektoparasitoid, yang tumbuh di luar badan inang, meskipun sering berikatan atau berlekatan dengan jaringan inang.

Tak umum bagi parasitoid sendiri bertindak sebagai inang untuk anak parasitoid lainnya. Yang terakhir ini umum disebut sebagai hiperparasit namun istilah ini agak membingungkan, karena inang dan parasitoid primer dibunuh.

Istilah yang lebih baik adalah parasitoid sekunder, atau hiperparasitoid; yang sebagian besar diketahui termasuk ordo Hymenoptera. Ada 4 ordo serangga yang khususnya diketahui untuk jenis riwayat hidup ini. Sejauh ini kebanyakan ada dari ordo Hymenoptera.

Kelompok terbesar dan paling banyak diketahui menyusun yang disebut "Parasitica" di subordo Apocrita dari Hymenoptera: subkelompok terbesar adalah tawon kalsikoid superfamilia Chalcidoidea dan tawon ikneumon superfamilia Ichneumonoidea , diikuti oleh Proctotrupoidea dan Platygastroidea. Di luar Parasitica banyak garis keturunan Hymenoptera yang termasuk parasitoid, seperti sebagian besar Chrysidoidea dan Vespoidea, dan familia Orussidae dari Symphyta yang jarang.

Lalat ordo Diptera termasuk beberapa keluarga parasitoid, yang terbesar adalah familia Tachinidae, dan juga familia yang lebih kecil seperti Pipunculidae, Conopidae dll. Kadang-kadang anggota ordo lain bisa parasitoid; yang paling ternama adalah keluarga ngengat Epipyropidae, ektoparasitoid untuk "planthopper".

Parasit adalah organism yang hidup menumpang pada inangnya yang berukuran lebih besar. Parasit mengambil makanan dari tubuh inangnya, parasit juga dapat melemahkan inangnya dan membunuh inangnya,. Parasitoid adalah serangga yang memparasitisasi serangga atau arhtropoda lainnya.

Biasanya bersifat parasitic pada fase immature dan hidup bebas ketika memasuki fase dewasa,. Pada umumnya, parasitoid membunuh inang, namun dalam beberapa keadaan, inang bisa hidup dulu sebelum mengalami kematian. Parasitoid juga melakukan penetrasi pada dinding tubuh dan bertelur di dalam tubuh inang atau meletakkan telurnya di luar tubuh inang.



0コメント

  • 1000 / 1000